Rabu, 15 Oktober 2014

Pertanaian Berbasis Kerarifan Lokal

                                            "Pertanian Berbasis Kearifan Lokal"

         Budaya Jawa memiliki kearifan lokal yang sangat kaya. Kearifan lokal terdapat dalam semua aspek kehidupan budaya Jawa. Kekayaan dan keberagaman kearifan lokal inilah yang akan dikembangkan sebagai bahan ajar BIPA. Selain kandungan kearifan lokal yang sangat menarik, saat ini juga ada anjuran UNESCO untuk memperkenalkan dan menyebarluaskan kearifan lokal kepada masyarakat dunia yang dapat digunakan sebagai solusi alternatif dalam menangani permasalahan kehidupan. Untuk itu, kearifan lokal budaya Jawa perlu diangkat, didokumentasikan, dilestarikan, dan direvitalisasi. Dalam makalah ini akan diuraikan bagaimana kearifan lokal budaya Jawa dapat digunakan sebagai bahan ajar BIPA yang sangat bermanfaat bagi pemertahanan eksistensi budaya Jawa dan sebagai sumber inspirasi bagi orang asing dalam memahami budaya Indonesia, khususnya budaya Jawa.
         Budaya Jawa mempunyai peranan penting dalam budaya Indonesia, termasuk bahasanya. Bahasa Jawa menjadi salah satu pendukung atau pemerkaya bahasa Indonesia. Tidak sedikit kosakata bahasa Jawa menjadi warga bahasa Indonesia. Untuk itu, tidak berlebihan jika bangunan bahasa Indonesia ditopang oleh bahasa Jawa.  
Moendardjito mengatakan bahwa unsur budaya daerah berpotensi sebagai kearifan lokal karena telah teruji kemampuannya untuk bertahan sampai sekarang. Ciri-cirinya adalah


1. mampu bertahan terhadap budaya luar,

2. memiliki kemampuan mengakomodasi unsur-unsur budaya luar,

3. mempunyai kemampuan mengintegrasikan unsur budaya luar ke
    dalam budaya asli,

4. mempunyai kemampuan mengendalikan, dan

5. mampu memberi arah pada perkembangan budaya

(Ayatrohaedi, 1986:40).

1 komentar: